Senin, 05 Oktober 2020

PENGEMASAN DAN PENYAJIAN

Pengemasan  

Pengemasan merupakan tahapan akhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan pengemasan seringkali menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk olahan di pasar kemasan yang baik tentunya harus dapat memenuhi harapan konsumen beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memenuhi harapan konsumen adalah sebagai berikut.

a. Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa.
b. Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.
c. Labeling harus jelas dan komplit.
d. Bahan kemasan harus ramah lingkungan.

Pengemasan makanan juga memiliki beberapa fungsi fungsi dari kemasan yaitu sebagai berikut.

 
a. Fungsi pertama adalah fungsi perlindungan pada aspek ini kemasan berfungsi untuk menjaga produk tetap bersih pelindung dari kotoran dan kontaminasi melindungi produk terhadap kerusakan fisik perubahan kadar air dan penyiaran.

b. Fungsi kedua adalah fungsi penanganan beberapa hal yang termasuk dalam fungsi ini antara lain kemudahan dalam membuka dan menutup mudah dalam tahap penanganan pengangkutan dan distribusi mempunyai fungsi yang baik efisien dan ekonomis aman untuk lingkungan mempunyai ukuran bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada udah dibuang dan mudah dibentuk setelah dicetak.

c. Fungsi ketiga adalah fungsi untuk pemasaran kemasan menampakan identitas informasi daya listrik dan tampilan yang jelas sehingga dapat membantu promosi dan penjualan.

Kemasan yang menarik adalah kemasan yang terbuat dari bahan yang baik dan memenuhi syarat sebagai kemasan makanan bahan yang digunakan untuk membuat kemasan adalah bahan pilihan yang memiliki kualitas tinggi dan memenuhi syarat bahan kemasan disesuaikan dengan jenis makanan yang akan dikemas agar tidak mempengaruhi atau mengurangi kandungan gizi yang terdapat pada makanan tersebut.

a. Persyaratan kemasan.
-  kemasan harus melindungi isi baik dari pengaruh luar pengaruh dari dalam kemasan harus dapat menjaga mutu tetap sama dari data dikemas sampai batas waktu kadaluarsa dan menjaga agar aroma barang yang dikemas tidak hilang.
- kamu kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label harus tercetak dengan jelas dan komplit.
- kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain attractive.
- kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang di etalase toko atau Swalayan.
- bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

b. Bahan kemasan
Bahan dalam membuat kemasan beranekaragam antara lain sebagai berikut.
- kemasan logam
Kemasan logam atau kaleng adalah kemasan yang paling aman karena kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari uap air dan oksigen.
- kemasan gelas
Kemasan gelas sifatnya tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas.
- kemasan plastik
Kemasan plastik sifatnya ringan relatif murah namun masih simpan relatif singkat dibandingkan dengan kaleng.
- kemasan kertas
Kemasan kertas dengan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat atau KKL dan kotak karton gelombang atau KKG mudah dicetak
- kemasan fleksibel
Kemasan fleksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan kemasan bentuknya fleksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya.

a. Jenis Kemasan

Di masyarakat, tentu kamu dapat menjumpai banyak sekali produk makanan dalam kemasan. Secara umum, kemasan digolongkan menjadi tiga seperti berikut. 

1) Kemasan Primer

Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan/kontak langsung dengan produk makanan. Ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai kemasan eceran. Sedapat mungkin, kemasan memberikan informasi lengkap tentang produk.


Contoh: Kantong plastik untuk produk dendeng sapi, sosis, bakso. Cup kaleng untuk kornet, gelas plastik (cup) untuk air minum atau bubur instan.

2. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Kemasan jenis ini dapat dimanfaatkan untuk memajang produk.

Contoh: Kemasan karton untuk produk kornet, kemasan krat untuk produk dalam botol.

3) Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang diperuntukkan sebagai kemasan transpor atau distribusi apabila makanan akan dikirim ke tempat lain.
Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang.

b. Faktor-Faktor dalam Penyajian/Pengemasan

Faktor-faktor yang juga harus diperhatikan dalam menyuguhkan makanan adalah seperti berikut.

1) Sanitasi dan Higienis

Sanitasi dan higienis makanan merupakan salah satu prinsip dari pengemasan makanan. Hal ini harus diperhatikan karena pengemasan makanan yang tidak higienis dapat mengurangi selera makan seseorang bahkan dapat menjadi media kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman. Oleh karenanya, sangat penting memperhatikan prinsip-prinsip higiene dan sanitasi makanan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian agar antarjenis makanan tidak tercampur dan terkontaminasi oleh bakteri atau kuman. Hal ini dapat memperpanjang masa penyajian makanan.

b. Makanan yang mengandung kadar air tinggi (kuah) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Contohnya penyajian bakso, soto atau siomay sebab umumnya makanan ini mudah basi dan dapat mengubah cita rasa.

c. Beberapa hidangan makanan nikmat disajikan masih dalam keadaan panas, seperti sup, bakso, dan soto.

d. Peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang higienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang estetis.

e. Hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik.

2) Cita Rasa

Konsumen memilih suatu makanan adalah karena cita rasanya. Sensasi rasa, tektur dan bau. Penampilan makanan menimbulkan sensasi tersendiri dalam mulut kita. Cita rasa sangat memengaruhi  seseorang dalam memilih dan membeli suatu produk makanan.

3) Warna dan Tekstur

Warna makanan dapat memperlihatkan bahwa makanan tersebut masih berkualitas baik atau sudah jelek. Warna makanan dapat digunakan sebagai indikator kematangan makanan. Tekstur makanan yang empuk, mudah digigit, dan mudah dikunyah akan dapat dinikmati dengan nyaman. Selain itu, makanan yang disajikan dengan bentuk menarik dan serasi menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang memakannya.

4) Alat dan Kemasan

Seseorang yang membeli makanan di restoran kadang dimakan di tempat atau dibungkus untuk dibawa pulang. Alat penyajian dan kemasan hidangan makanan bisa menggunakan kerajinan tradisional dan modern.

Alat Penyajian dan pengemasan  Tradisioanl 

Hiodangan Nusantara bisanya di sajikan dengan daun pisang yang sudah diberishkan dan dilayukan terlebih dahulu. Penyajian nasi rames dengan menggunakan daun dipisahkan antara nasi, lauk dan sayurnya. 

Alat Penyajian Moderen 

Alat yang digunakan untuk menyajikan dapat dilakiukan dengan berbagai wadah berbahan dasar plastik, keramik, atau stainless steel. Bentuknya pun berbeda-beda, untuk hidangan berkuah menggunakan bentuk yang agak cekung, sedangkan untuk hidangan kering bisa menggunakan piring ceper. Penggunaan wadah berbahan baja stanlees bertujuan untuk mempertahankan panas. 

Kemasan Tradisional

Kemasan olahan ikan dan daging cukup menggunakan daun pisang. 

Kemasan Modern 


Kemasan modern bertujuan untuk menjaga kebersihan serta menjaga cita rasa makanan tersebut, contohnya sterofoam, platik dan alumunium foil. 

Kemasan Modifikasi 

Kombinasi anatar kemasan Tradisioanl dan Modern 


Demikianlah materi mengenai Alat Penyajian dan Keamasa. SEmoga Bermanfaat. 

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management